Minggu, 15 Februari 2009

Antara Idelitas dan Realitas

Kehidupan laiknya roda,terus berputar tanpa henti.Sisi yang atas kadang di bawah dan sisi bawah kadang di atas.Manusia sebagai subjek kehidupan kadang tidak menyadarinya,karena dia terlalu sering menganggap dirinya "setang" yang selalu diam dan diatas dari pada menagnggap dirinya "roda".sebagai subjek kehidupan=Roda,maka manusia harus terus menerus berputar agar dirinya tidak tergilas,berputar untuk memenuhi hajatnya "sebagai subjek kehidupan".Ketidak sadaran inilah yang menjadi jembatan utama antara manusia idealis dan manusia relistis,saya membahasakannya kaum idealis dan kaum relistis.

Dari sudut kosmologis,Idealis berati cita-cita yang sangat tinggi yang melampaui zamannya.kaum idealis bisa saja mempunyai ide-ide cemerlang,tetapi terkadang ide-ide tersebut tidak dapat diterima oleh realitas yang ada.Kezamanan yang manusia lebih menghargai dan menjadikannya patokan-patokan jalan hidup.Kaum idealis hanya bisa di sebut harapan zaman bukan pelaku zaman.

Kaum idealis terbentuk dari kumpulan orang-orang biasa yang mau berfikr tentang roda yang selalu berputar.keidealisan mereka terbentuk karena mereka mau berpikir tentang realitas dunia,realitas yang menurut mereka tidak seharusnya terjadi.Dengan kata lain mereka bukanlah orang-orang yang tidak mengenal zamannya,mereka hanya berpikir tentang zamannya.

Kaum realistis secara umum bisa di sebut "orang-orang yang menyadari kenyataan kehidupan" tetapi sebenarnya mereka tidak menyadarinya,mengapa???.karena mereka bertindak hanya berdasar kepada apa yang terjadi.berpikir praktis dan instan.tidak mau tau dengan apa yang akan terjadi.

Kemudian bagaimana seharusnya kita sebagai "subjek kehidupan" bersikap??.kita tidak perlu menggolongkan diri kita,termasuk kaum idealis atau kaum realistis.kita hanya perlu menyadari bahwa kita bukanlah objek kehidupan,tapi kita adalah subjek kehidupan,subjek yang harus bergerak sebagai pengukir sejarah,bukan korban sejarah.

Dengan mempunyai mindset bahwa kita adalah "subjek kehidupan yang harus mengukirkan sejarah kita sendiri",maka kita akan menjadi manusia seutuhnya,manusia yang memenuhi hajatnya sebagai pemutar roda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar